bird

Rabu, 11 September 2013

sejarah tae kwon do

Sejarah dan Pengertian TAEKWONDO

 SEJARAH Dan PENGERTIAN
Taekwondo (juga dieja Tae Kwon Do, Taekwon-Do) adalah olah raga bela diri Korea yang paling populer dan juga merupakan olah raga nasional Korea. Ini adalah seni bela diri yang paling banyak dimainkan di dunia dan juga dipertandingkan di Olimpiade.
Dalam
bahasa Korea, hanja untuk Tae berarti "menendang atau menghancurkan dengan kaki"; Kwon berarti "tinju"; dan Do berarti "jalan" atau "seni". Jadi, Taekwondo dapat diterjemahkan dengan bebas sebagai "seni tangan dan kaki" atau "jalan" atau "cara kaki dan kepalan". Popularitas taekwondo telah menyebabkan seni ini berkembang dalam berbagai bentuk. Seperti banyak seni bela diri lainnya, taekwondo adalah gabungan dari teknik perkelahian, bela diri, olah raga, olah tubuh, hiburan, dan filsafat.
Meskipun ada banyak perbedaan doktriner dan teknik di antara berbagai organisasi taekwondo, seni ini pada umumnya menekankan tendangan yang dilakukan dari suatu sikap bergerak, dengan menggunakan daya jangkau dan kekuatan kaki yang lebih besar untuk melumpuhlan lawan dari kejauhan. Dalam suatu pertandingan, tendangan berputar, 45 derajat, depan, kapak dan samping adalah yang paling banyak dipergunakan; tendangan yang dilakukan mencakup tendangan melompat, berputar, skip dan menjatuhkan, seringkali dalam bentuk kombinasi beberapa tendangan. Latihan taekwondo juga mencakup suatu sistem yang menyeluruh dari pukulan dan pertahanan dengan tangan, tetapi pada umumnya tidak menekankan grappling (pergulatan).
Pada sekitar tahun 70-an, Taekwondo di korea teah pech menjadi 2 (dua) aliran, yaitu:
- INTERNATIONAL TAEKWONDO FEDERATION (ITF) yang ada pada waktu dipimpin oleh Jenderal Chong Hi, yang kemudian bermarkas di Toronto Kanada.
- WORLD TAEKWONDO FEDERATION (WTF) yang pada waktu itu dipimpin oleh Dr. Un Yong Kim, yang bermarkas di Kukkiwon, Seoul, Korea Selatan.
Mengenai terpecahnya Taekwondo di Korea tersebut tidak jelas penyebab utamanya, tetapi konon penyebabnya antara lain perbedaan aliran tersebut.
Karena itu, pada sekitar tahun 1972-an, Taekwondo mulai masuk dan berkembang di Indonesia dengan 2 (dua) aliran.
1. Aliran ITF dengan nama PTI (Persatuan Taekwondo Indonesia) dipimpin oleh Letjen Leo Lopulisa.
2. Aliran WTF dengan nama FTI (Federasi Taekwondo Indonesia) yang dipimpin oleh Marsekal Muda Sugiri.
Selanjutnya pada siding Paripurna XI KONI Pusat tahun 1980 cabang Olahraga Taekwondo telah diterima sebagai anggota KONI dengan syarat hanya ada satu wadah Taekwondo di Indonesia. Maka atas keputusan bersama dam melihat prospek perkembangan dunia olahraga di tingkat nasional dan internasional, maka MUNAS Taekwondo tanggal 28 Maret 1981 berhasil menyatukan kedua organisasi Taekwondo tersebut menjadi organisasi baru yang disebut Taekwondo Indonesia yang berafiliasi ke WTF.
Organisasi ini dipimpin oleh Letjen Leo Lupolisa sebagai ketua umumnya. Dimana komposisi pengurusnya diambil dari kedua organisasi itu (PTI dan FTI). Sedangkan struktur organisasi di tingkat nasional disebut PBTI (Pengurus Besar Taekwondo Indonesia) yang berpusat di Jakarta.
MUNAS TI yang pertama tanggal 17-18 September 1984 menetapkan Letjen Sarwo Edhie Wibowo sebagai ketua umum PBTI periode 1984-1988. Maka pada era inilah Taekwondo mulai bersatu dan kuat.

Tiga Materi Dalam Berlatih
  1. Poomse atau rangkaian jurus adalah rangkaian teknik gerakan dasar serangan dan pertahanan diri, yang dilakukan melawan lawan yang imajiner, dengan mengikuti diagram tertentu. Setiap diagram rangkaian gerakan poomse didasari oleh filosofi timur yang menggambarkan semangat dan cara pandang bangsa Korea.
  2. Kyukpa atau teknik pemecahan benda keras adalah latihan teknik dengan memakai sasaran/obyek benda mati, untuk mengukur kemampuan dan ketepatan tekniknya. Obyek sasaran yang biasanya dipakai antara lain papan kayu, batu bata, genting, dan lain-lain. Teknik tersebut dilakukan dengan tendangan, pukulan, sabetan, bahkan tusukan jari tangan.
  3. Kyoruki atau pertarungan adalah latihan yang mengaplikasikan teknik gerakan dasar atau poomse, dimana dua orang yang bertarung saling mempraktekkan teknik serangan dan teknik pertahanan diri.
Filosofi Sabuk pada Tae Kwon Do
  • Putih melambangkan kesucian,awal/dasar dari semua warna,permulaan.(mempelajari jurus dasar (taeguk) 1)
  • Kuning melambangkan bumi,disinilah mulai ditanamkan dasar-dasar TKD dengan kuat.?(mempelajari jurus dasar (taeguk) 2 dan 3).Sebelum naik sabuk hijau biasanya naik ke sabuk kuning strip hijau terlebih dulu.
  • Hijau melambangkan hijaunya pepohonan,pada saat inilah dasar TKD mulai ditumbuhkembangkan.(mempelajari taeguk 4 dan 5).Sebelum naik ke sabuk biru biasanya naik ke sabuk hijau strip biru terlebih dulu.
  • Biru melambangkan birunya langit yang menyelimuti bumi dan seisinya,memberi arti bahwa kita harus mulai mengetahui apa yang telah kita pelajari.(mempelajari taeguk 6 dan 7).Sebelum naik sabuk merah biasanya naik ke sabuk biru strip merah terlebih dulu.
  • Merah melambangkan matahari artinya bahwa kita mulai menjadi pedoman bagi orang lain dan mengingatkan harus dapat mengontrol setiap sikap dan tindakan kita.(mempelajari taeguk 8, 9, dan 10). Sebelum naik sabuk hitam, biasanya naik ke sabuk merah strip dua dan merah strip satu dahulu.
  • Hitam melambangkan akhir,kedalaman,kematangan dalam berlatih dan penguasaan diri kita dari takut dan kegelapan.Hitam memiliki tahapan dari Dan 1 hingga Dan 10.
Terminologi Tae Kwon Do
  1. Sabeum = Instruktur
  2. Sabeum Nim = Instruktur Kepala
  3. Seonbae = Senior
  4. Hubae = Junior
  5. Tae Kwon Do Junshin = Prinsip Ajaran Tae Kwon Do
  6. Muknyeom = Meditasi
  7. Dobok = Seragam Tae Kwon Do
  8. Ti = Sabuk Latihan
  9. Oen = Kiri
  10. Oreon = Kanan
  11. Joonbi = Siap
  12. Sijak = Mulai (Tanpa Komando(biasa dilakukan di poomse))
  13. Kalryeo = Stop
  14. Keysok = Lanjutkan
  15. Keuman = Selesai
  16. A Nee = Tidak
  17. Yee = Ya
  18. Eolgol = Sasaran atas
  19. Moumtong = Sasaran tengah
  20. Arae = Sasaran bawah
  21. Kyungrye = hormat
  22. chariot= mempersiapkan diri
  23. nici= sekian
  24. belci ki manisi= tempat istirahat
  25. menicip= pengawas taekwondo
  26. dobeon= dua kali
  27. sambeon= tiga kali
  28. iljang= satu
  29. ijang= dua
  30. samjang= tiga
  31. sahjang= empat
  32. ohjang= lima
  33. yukjang= enam
  34. chiljang= tujuh
  35. paljang= delapan
Pukulan, Tendangan, dan Tangkisan
Pukulan
  • Yeop Jireugi = Pukulan Samping
  • Chi Jireugi = Pukulan Dari Bawah Keatas
  • Dolryeo Jireugi = Pukulan Mengait
  • Pyojeok Jireugi = Pukulan Dengan Sasaran
  • momtong jireugi= pukulan mengarah ke tengah(pukulan mengarah ke ulu hati)
  • are jireugi= pukulan ke bawah
  • oreon jireugi= pukulan dengan tangan kanan yang dilakukan sambil menendang(ap chagi)
  • Eolgol jireugi=pukulan ke atas (pukulan mengarah ke kepala)
Tendangan
  • Ap Chagi = Tendangan Kedepan
  • Dollyo Chagi = Tendangan Melingkar Depan
  • Yeop Chagi = Tendangan Samping
  • Dwi Chagi = Tendangan Kebelakang
  • Twieo Dwi Chagi = Tendangan kebelakang Yang Dilakukan Sambil Melompat
  • goley chagi= tendangan double
  • sip chagi an chagi= tendangan yang dilakukan sambil melompat dan tangkisan aremaki
  • eolgol ap chagi = tendangan mengarah ke atas (tendangan ke arah kepala)
  • momtong ap chagi=tendangan mengarah ke tengah(mengarah ke perut)
  • penriyti chagi= tendangan keliling.
Tangkisan
  • aremaki = Tangkisan bawah
  • Elgol Ceceumaki = Tangkisan ke arah kepala
  • Bakat Momtong Bakat Maki = Tangkisan dari arah dalam menggunakan bagian dalam lengan bawah.
  • Bakat Momtong An Maki = Tangkisan dari arah dalam menggunakan bagian luar lengan bawah.
  • An Maki = tangkisan darri arah luar.
  • bina maki an maki= tangkisan yang dimulai dari lengan bawah dan saat masuk ke dalam harus melalui lengan atas.
  • am palmok mongtong bakat maki= tangkisan ke arah lengan bawah
 
 Taekwondo dikenal sebagai seni beladiri yang berarti : Cara menendang dan memukul. Dalam Korea hanja untuk Tae berarti menendang dengan kaki, Kwon berarti pukulan dengan tangan, dan Do berarti sifat. Jadi Taekwondo dapat diartikan sebagai kaki, tangan, dan sifat. Maksudnya kaki lebih sering digunakan dari pada tangan saat latihan dan itu akan menunjukkan sifat seseorang.
Gerakan Dasar Tae Kwon Do (Ki Bon Do Jak) terbentuk dari kombinasi berbagai teknik gerakan menyerang dan bertahan. Dasar-dasar Tae Kwon Do terdiri atas 5 komponen, yaitu:

1. Keupso (bagian tubuh yang menjadi sasaran), terdiri atas :
    Eolgol (bagian atas/kepala/muka)
    Momtong (bagian tengah/badan)
    Arae (bagian bawah tubuh)

2. Bagian tubuh yang digunakan untuk menyerang dan bertahan, terdiri atas :
    Jumeok (kepalan), yaitu Deung-Jumeok (punggung kepalan)
    Me-Jumeok (kepalan palu)
    Pyon-Jumeok, Bam-Jumeok, Jipke-Jumeok.
    Son (tangan), yaitu Sonnal (pisau tangan), Sonnal-Deung
    Batang-Son (telapak tangan)
    Pyonson-Keut dengan variasi Pyonson-Keut Sewo Chireugi
    Pyonson-Keut Upeo Chireugi, Jechin-Pyonson-Keut, Gawison Keut, Ageum Son.
    Palmok (lengan), yaitu An Palmok (lengan bagian dalam)
    Bakkat Palmok (lengan bagian luar), Deung Palmok, Mit Palmok, Palgup (siku).
    Dari (kaki bagian atas) yaitu Mureup / lutut dan Jeonggang Wi / tulang kering, dan
    Bal (kaki bagian bawah), yaitu Ap chuk (ujung depan telapak kaki)
    Dwitchuk (telapak kaki bagian belakang), Dwikumchi (tumit)
    Baldeung (punggung kaki), Balnal Deung
    Balbadak (telapak kaki bagian dalam), Balkkeut, Balnal (pedang telapak kaki).

3. Seogi (sikap kuda-kuda), yang terdiri dari 3 sikap kuda-kuda pokok yaitu :
    a. Neolpyo Seogi (sikap kuda-kuda terbuka), terdiri atas
        Pyeonhi Seogi (sikap kuda-kuda rileks)
        Charyeot Seogi (sikap kuda-kuda bersiap)
        Naranhi Seogi (sikap kuda-kuda sejajar).
        Juchum Seogi (sikap kuda-kuda duduk).
        Ap Seogi (sikap kuda-kuda jalan pendek).
        Ap Kubi Seogi (sikap kuda-kuda jalan panjang).
        Dwit Kubi Seogi (sikap kuda-kuda kuda-kuda L).
        Beom Seogi (sikap kuda-kuda harimau).
        Hakdari Seogi (sikap kuda-kuda satu kaki)
   
    b. Moa Seogi (sikap kuda-kuda tertutup), terdiri atas:
        Moa Seogi dan Koa Seogi (sikap kuda-kuda kaki menyilang).
   
    c. Teuksu Poom Seogi (sikap kuda-kuda khusus), terdiri atas:
         Kibon Junbi Seogi (sikap kuda-kuda siap)
         Bojumeok Junbi Seogi (sikap kuda-kuda siap dengan menutup kepalan).

4. Makki (tangkisan), berbagai macam tangkisan diantaranya yaitu:
    Arae Makki (tangkisan ke bawah)
    Eolgol Makki (tangkisan ke atas)
    Momtong An Makki (tangkisan ke tengah dari luar ke dalam)
    Momtong Bakkat Makki (tangkisan ke tengah dari dalam ke luar)
    Sonnal Momtong Makki (tangkisan ke tengah dengan pisau tangan)
    Batang Son Momtong An Makki (tangkisan ke tengah dari luar dengan bantalan
    telapak tangan)
    Kawi Makki (tangkisan menggunting)
    Sonnal Bitureo Makki (tangkisan melintir dengan satu pisau tangan)
    Hecho Makki (tangkisan ganda ke luar)
    Eotgoreo Arae Makki (tangkisan silang ke arah bawah)
    Wesanteul Makki (tangkisan ganda memotong arah bawah dan ke luar

5. Kongkyok Kisul (teknik serangan), terdiri atas:
    a. Jereugi (pukulan), yaitu :
        Momtong Jireugi (pukulan lurus ke depan, sasaran tengah / ulu hati).
        Yeop Jireugi (pukulan lurus ke samping).
        Dangkyo Teok Jireugi (pukulan ke rahang sambil menarik).
        Du Jumeok Jecho Jireugi (pukulan ganda mengait ke atas).
        Chi Jireugi (Pukulan Dari Bawah ke atas)
        Oreon jireugi (pukulan dengan tangan kanan yang dilakukan sambil
        menendang "ap chagi")

     b. Chigi (sabetan), yaitu :
         Han Sonnal Mok Chigi (sabetan tunggal dengan pisau tangan)
         Jebipoom Mok Chigi (sabetan dari lura ke dalam dibarengi tangkisan pisau
         tangan ke arah atas)
         Me Jumeok Naeryo Chigi (sabetan dari atas ke bawah dengan bantalan kepalan
         bagian ruas kelingking)
         Dung Jumeok Eolgul Ap Chigi (sabetan depan menggunakan bonggol atas
         kepalan dengan sasaran atas)
         Palkup Dollyo Chigi (sabetan memutar dengan siku tangan)
         Palkup Pyojeok Chigi (sabetan siku tangan dengan sabetan sasaran/target
         terpegang)
         Mureup Chigi (sabetan yang menggunakan lutut)
         Deung Jumeok Bakkat Chigi (sabetan dari dalam ke luar dengan menggunakan
         bonggol atas kepalan).

     c. Chireugi (tusukan), yaitu :
         Pyeonson Keut Sewo Chireugi (tutuksan dengan telapak tangan tegak)
         Kawison Keut Chireugi (tusukan dengan 2 jari ke arah mata)

     d. Chagi (tendangan), yaitu :
         Ap Chagi (tendangan depan)
         Dollyo Chagi (tendangan serong/memutar kesamping)
         Yeop Chagi (tendangan samping)
         Dwi Chagi (tendangan belakang)
         Naeryo Chagi (tendangan menurun/mencangkul)
         Twio Yeop Chagi (tendangan Yoep Chagi dengan melompat)
         Dwi Huryeo Chagi (tendangan balik dengan mengkait)
         Doobal Dangsang Chagi (tendangan ganda ke depan sambil melompat)
         Twio Ap Chagi
         Twio Dwi Chagi, lompat ditempat berbalik kebelakang, menyodok kearah peru

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | Best Buy Printable Coupons